Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar. In this life we cannot always do great things. But we can do small things with great love ~ "Mother Teresa"

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Thumbnail Recent Post

Recent Comments

Posted by Trisnatali - - 0 komentar

RENUNGAN : Allah Bapa

Suatu hari Guru sekolah minggu memberikan tugas kepada murid-muridnya: Seperti 
apa Allah Bapa itu? 

"Untuk mudahnya, kalian harus melihat Dia sebagai seorang Bapa.. seorang papi," 
ujar guru tersebut.

Minggu berikutnya, guru tersebut menagih PR dari setiap murid yang ada. 
"Allah Bapa itu seperti Dokter!" ujar seorang anak yang papanya adalah dokter. 
"Ia sanggup menyembuhkan sakit penyakit seberat apapun!" 
"Allah Bapa itu seperti Guru!" ujar anak yang lain. 
"Dia selalu mengajarkan kita untuk melakukan yang baik dan benar." 
"Allah Bapa itu seperti Hakim!" ujar seorang anak yang papanya adalah hakim 
dengan bangga,"Ia adil dan memutuskan segala perkara di bumi."

"Menurut aku Allah Bapa itu seperti Arsitek. Dia membangun rumah yang indah 
untuk kita di surga!" ujar seorang anak tidak mau kalah. 

"Allah Bapa itu pokoknya kaya sekali deh! Apa saja yang kita minta Dia punya!" 
ujar seorang anak konglomerat. Guru tersebut tersenyum ketika satu demi satu 
anak memperkenalkan image Allah Bapa dengan semangat.

Tetapi ada satu anak yang sedari tadi diam saja dan nampak risih mendengar 
jawaban anak-anak lain. "Eddy, menurut kamu siapa Allah Bapa itu?" ujar ibu 
guru dengan lembut. Ia tahu anak ini tidak seberuntung anak-anak yang lain 
dalam hal ekonomi, dan cenderung lebih tertutup.

Eddy hampir-hampir tidak mengangkat mukanya, dan suaranya begitu pelan waktu 
menjawab, "Ayah saya seorang pemulung... jadi saya pikir... Allah Bapa itu 
Seorang Pemulung Ulung." 

Ibu guru terkejut bukan main, dan anak-anak lain mulai protes mendengar Allah 
Bapa disamakan dengan pemulung. Eddy mulai ketakutan. "Eddy," ujar ibu guru 
lagi. 
"Mengapa kamu samakan Allah Bapa dengan pemulung?"

Untuk pertama kalinya Eddy mengangkat wajahnya dan menatap ke sekeliling 
sebelum akhirnya menjawab,"Karena Ia memungut sampah yang tidak berguna seperti 
Eddy dan menjadikan Eddy manusia baru, Ia menjadikan Eddy anakNya."

Memang bukankah Dia adalah Pemulung Ulung? Dia memungut sampah-sampah seperti 
saudara dan saya, menjadikan kita anak-anakNya, hidup baru bersama Dia, dan 
bahkan menjadikan kita pewaris kerajaan Allah.

Yohanes 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah 
mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya 
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Leave a Reply